Kamis, 14 Februari 2013

Life is Choice

"Hidup adalah pilihan" adalah sebuah kalimat yang mungkin sangat sederhana dan seringkali kita dengar dan baca. Namun, tidak banyak diantara kita yang benar-benar memahami lalu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk diriku. Banyak pembahasan tentang hal ini, ternyata belum juga berkolerasi dengan pelaksanaannya.

Hidup adlah pilihan, kita akan hidup berdasarkan pilihan-pilihan yang kita buat, kita akan dinilai berdasarkan pilihan yang kita buat, kita akan dihargai sesuai dengan pilihan-pilihan yang kita buat, kita akan menjadi seperti apa yang kita pilih dalam setiap segmen kehidupan kita.

Seseorang yang memilih untuk memetik dan memainkan gitar dipinggir jalan, lalu meminta-minta kepada setiap pengguna jalan yang lewat maka ia akan dinamakan dengan pengamen dan akan dihargai sesuai dengan namanya, yaitu antara Rp. 100 - Rp. 500. Seseorang yang memilih untuk memetik dan memainkan gitar diatas panggung dan dipasrkan secara profesional maka ia akan dinamakan dengan penyanyi dan akan dihargi sesuai dengan namanya, yang jelas penghargaannya tentu lebih besar dari pengamen. Sekilas seolah-olah aktivitasnya sama-sama memetik gitar, namun sebenarnya pilihan-pilihan yang dibuat secara akumulatif adalah berbeda. 

Apa yang kita lihat pada diri kita saat ini, bisa jdi sebagian besar adalah pilihan kita sendiri, lebih tepatnya akumulasi dari seluruh pilihan kita pd masa lalu. Hidup adalah pilihan. Oleh karna itu, kita sesungguhnya dapat menilai seperti apa pilihan-pilihan yang dibuat pada masa lalu seseorang cukup dengan hanya melihat keadaannya sekarang. 

Sekali lagi, hidup adalah pilihan. Apa yang kita lihat pada diri kita saat ini atau hari ini, dan apa yang kita lihat pada diri orang lain hari ini adalah hasil dari pilihan- pilihan yang kita dan mereka buat dimasa lalu. Keadaan hidup kita dimasa depan akan ditentukan oleh apa saja yang kita pilih saat ini. Sekarang pun, sebenarnya kita sedang menulis kisah hidup kita sendiri disebuah buku yang mempunyai judul dengan nama kita sendiri, dan saat ini pun kita sedang menuliskannya, setiap hari lembar demi lembar. Anehnya, terkadang kita melihat orang-orang yang tidak menyesuaikan pilihan hidupnya dengan yang dia inginkan. Muda foya-foya, tua kaya-raya, mati masuk surga, sebuah slogan yang ngawur, yang tidak mungkin akan terjadi karena hidup adalah pilihan.

Dengan memhami hal ini maka apabila seseorang menginginkan untuk menjdi seperti seseorang yang lain, dan mendapatkan apa yang ia inginkan, dengan mudah dia dpat melakukannya dengan cara mengubah setiap pilihan dlam hidupnya sesuai dengan pilihan orang yang dia inginkan untuk diikuti. Sesederhana itukah??? Ya, memang sesederhana itu!

Rasulullah Muhammad saw adalah seorang manusia yang sudah pasti masuk ke surga Allah, dan Rasulullah saw memasuki surga Allah karena pilihan-pilihan yang beliau buat semasa hidupnya. Dengan kata lain, apabila kita mengikuti setiap pilihan yang dibuat oleh Rasulullah saw dalam menjalani hidupnya maka sudah dapat dipastikan kita akan memasuki surga yang sama-sama dimasuki oleh Rasulullah.

(Dikutip dari buku "Beyond The Inspiration" karya Uztad Felix Siauw)


 (the one of my motivator and inspirator)

Hidup adalah pilihan, dalam keadaan terpaksa pun kita masih dapat memilih apakah kita akan mengikuti pilihan yang dipaksakan untuk kita ataukah menolaknya dan memilih jalan yang kita pilih sendiri.

Kamis, 14 Februari 2013
Pukul 17.17 wita
saat kesendirian menyapa
Share:

Rabu, 13 Februari 2013

Ukhuwah itu Berawal Disini

Tak terasa sudah hampir 4 bulan lebih bersama kalian sejak awal perjumpaan kita dikelompok kecil itu. Saat kita masih begitu polos dan tak tahu menahu satu sama lain. Satu persatu diantara kita memperkenalkan diri,,,tersenyum malu-malu. Jabatan tangan kita setiap kali bertemu telah menggoreskan untaian cinta dihati kita masing-masing. Saat salah seorang diantara kita tak hadir, seperti ada sesuatu yang mengganjal dan berkurang, serasa tak lengkap.Ucapan beribu syukur saat kita bisa memiliki murobbi yang begitu mencintai kita, yang selalu menautkn hati kita satu sama lain. 

Banyak agenda ataupun kegiatan yang telah kita lalui bersama, semuanya memiliki kenangan dan cerita tersendiri. Masih terekam dalam imaji agenda pertama yang diamanahkan untuk kita, "Reshuffle Keputrian". Dan tentu saja moment yang takkan pernah bisa terlupakan adalah kunjungan ke SDIT untuk perijinan tempat mabit+reshuffle bersama irma. Duhhh sungguh moment yang memalukan sekaligus luar biasa. Tak henti-hentinya kami berdua tertawa cekikikan sepanjang perjalanan. Saat peristiwa itu kami ceritakan kpada kalian dan murobbi kita, yang kami dapati adalah gelak tawa sekaligus pengalaman lucu yang kalian alami juga. Yang paling membahagiakan tentu saja berhasilnya terselenggara agenda reshuffle yang telah kita susun bersama. Senyum itu merekah seketika saat acara reshuffle tersebut usai. Senyum dan Tawa ituu,,,,,,,sungguh membangkitkan rindu.  
(moment setelah reshuffle, dari belakang mulai dri kiri ke kanan, ukhti via, kk novi, kk efa, irma, dina, dwi, ana, ani, endang, hihihi ada jg yg blm hadir,,atik, eni, nita)

Seiring berjalannya waktu, untaian cinta diantara kita semakin terikat satu sama lain. Entah kalian merasakan atau tidak aku tak tahu. Yang kutahu aku merasakan itu. Senyum kalian, tawa kalian, ekspresi wajah kalian saat menerima sebuah amanah yang menurut kalian itu berat, ekspresi kekesalan kalian saat marah ataupun kecewa, kekompakan kalian saat salah seorang menawarkan untuk foto kita bersama, apa pun itu, semuanya masih melekat. 

Ditempat inilah ukhuwah(persaudaraan) itu berawal dan bersemi seindah lantunan ayat suci al-qur'an yang menentramkan hati kita. Dijalan inilah ukhuwah itu berawal dan bersemi sehangat mentari pagi yang menghangatkan jiwa setiap insan. Disekret inilah kita pertama kali bersua dan berkumpul setiap saat entah untuk liqo'/mentoring, sholat berjamaah, syuro', ataupun hanya mampir melepas rindu. Disini jualah segala keegoisannku itu mulai melunak berkat kalian. Belajar memahami diriku sendiri dan tentunya kalian juga. Cerita awal sehingga kita bisa berada disini memang berbeda-beda, entah dulunya karna kita terpaksa ataupun yang lainnya. Tapi aku yakin perlahan cinta diantara kita itu akan tumbuh. Begitu juga dengan kecintaan kita pada jalan dan tempat ini. Sehingga kita melakukan semua ini atau kita berada ditempat ini bukan lagi karna sebuah keterpaksaan, namun karna kita sudah terlanjur jatuh cinta. Ya, jatuh cinta karna Allah. 


Rabu, 13 Februari 2013
Pukul 10.55 wita
dikos tercinta
Share:

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Welcome!

Komitmen, Totlitas dan Kontribusi Melangit

Details

Followers

Statistik

Linkie ♥

Translate

Pages

Pages - Menu